Harga Tanah Surabaya tahun 2022

 

Faktor Naiknya Harga Tanah Surabaya Setiap Tahunnya

Berdasarkan survei tiga bulanan (kuartal) Bank Indonesia, pada akhir 2019 sektor properti sempat membaik dan tumbuh. Tahun 2020 yang digadang-gadang menjadi kebangkitan sektor properti malah makin turun. Pada fase Juli-Oktober 2021, pertumbuhan harga properti hanya mencapai 1,51 persen. Jika pandemi COVID-19 bisa diatasi pada tahun ini, kemungkinan harga sektor properti akan bangkit. Dapat disimpulkan bahwa harga tanah akan terus naik dan bertumbuh, hal ini terjadi karena berbagai alasan.

 

  1. Inflasi Dan Ekonomi

Secara global memang terjadi inflasi di tiap tahunnya. Situasi di mana keadaan harga produk dan layanan mengalami kenaikan ini yang membuat kantung makin tertekan. Faktor inflasi in tentunya memengaruhi banyak hal seperti suku bunga, ongkos bahan bakar, dan percepatan pinjaman kredit. Tidak ketinggalan, inflasi juga memengaruhi produk turunan properti seperti cat dan semen yang berujung pada meroketnya harga properti.

 

  1. Ketersediaan Tanah Yang Tidak Pernah Bertambah

Kebutuhan hunian terus makin meningkat dari tahun ke tahun. Namun, kenyataannya justru ketersediaan tanah tak kunjung bertambah bahkan bisa dikatakan berkurang. Nah, dikarenakan supply dan demand tidak seimbang maka terjadilah kenaikan harga properti dari tahun ke tahun.

  1. Jumlah Penduduk Yang Terus Bertambah

Kenaikan jumlah penduduk setiap saat tidak disertai dengan perluasan tanah. Faktor ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kenaikan harga properti dari tahun ke tahun terlebih di lokasi yang strategis. Bahkan, lokasi di pusat kota besar sekalipun harga tanahnya jauh melambung tinggi.

 

Faktor Yang Memengaruhi Harga Tanah Surabaya

Seperti yang kita ketahui, harga tanah di suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya

 

  1. Lokasi Tanah Strategis

Sudah merupakan hal universal bahwa makin strategis lokasi tanah maka makin tinggi pula harga jualnya. Lokasi tanah strategis amat ditentukan oleh pertimbangan ekonomis, misalnya sebidang tanah yang hendak dibeli atau Anda miliki ternyata berada di pusat kota, dekat dari pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Ditambah lagi apabila kualitas lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya mendukung, seperti tersedianya fasilitas umum dan utilitas umum.

  1. Terletak Di Kawasan Padat Penduduk

Bagi Anda pemilik tanah yang terletak di kawasan padat penduduk harga tanah akan cenderung terus meningkat. Hal ini diperkuat fakta bahwa tanah yang terletak di kawasan penduduk lazimnya menuai aktivitas pembangunan dan ekonomi lebih tinggi daripada kawasan yang kurang padat penduduk. makin maju kawasannya maka makin mahal harga tanahnya.

 

  1. Meningkatnya Permintaan Properti

Permintaan pembangunan properti, terutama perumahan, menjadi salah satu faktor penyebab harga tanah meningkat. Pasalnya perkembangan properti di Indonesia terus meningkat, khususnya di Jakarta. Permintaan properti yang melaju kencang ini turut ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik dan meningkatnya investasi dalam sektor ini. Bukan hanya Jakarta, para pengembang juga banyak merambah daerah-daerah pinggiran Jakarta seperti Serpong, Cisauk, Depok, dan lainnya.

  1. Penguasaan Pengembang

Penguasaan lahan oleh pengembang terutama oleh pengembang besar bisa menjadi faktor tingginya harga tanah. Biasanya, mereka membeli tanah untuk kemudian dijadikan cadangan lahan (land bank). Ada juga yang membeli lahan kemudian diolah dan dijual kembali dengan kenaikan dua hingga tiga kali lipat. Ini biasanya sudah dalam bentuk tanah kavling alias tanah matang. Dengan cara ini, maka keuntungan yang didapatkan pun berlipat ganda.

 

  1. Keberadaan Benda-Benda Di Atas Tanah

Meningkatnya harga tanah juga dipengaruhi oleh keberadaan benda-benda yang terletak di atasnya. Benda-benda tersebut bisa berupa bangunan tertentu maupun tanaman yang bernilai ekonomis serta produktif. Dengan adanya tanaman produktif dan ekonomis nyatanya mampu meningkatkan harga tanah terlebih jika tanaman tersebut bisa dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan

  1. Tidak Rawan Bencana Alam

Perlu diakui, faktor penentu harga jual tanah yang tinggi salah satunya adalah tidak rawan terhadap bencana. Misalnya bebas bencana alam seperti banjir, longsor, atau erupsi gunung merapi. Kadangkala, pemilik tanah sering melakukan gimmick bahwa area tanah tidak rawan dari bencana alam.

 

Wilayah Dengan Harga Tanah Tertinggi Di Indonesia

Selain Jakarta, yang merupakan kota dengan harga properti termahal di Indonesia, ada beberapa kota lainnya yang harga tanahnya diam-diam menyusul Jakarta. Berikut deretan sepuluh besar kota dengan harga tanah teratas.

 

  1. Jakarta

Sudah menjadi hal yang wajar jika Jakarta menempati posisi pertama dengan harga tanah tertinggi. disebutkan harga tanah di kota tercatat sudah menembus angka Rp 24,6 juta per meter persegi dengan fluktuasi 13 persen. Harga tanah di Jakarta sendiri melonjak berkisar 80-100% sepanjang lima tahun terakhir. Di lokasi-lokasi strategis, rentang harga tanah berkisar Rp 15 juta hingga Rp 200 juta per meter persegi (m2) yang terletak di di Sudirman CBD.

 

  1. Surabaya

Setelah Jakarta di posisi puncak, harga tanah Surabaya nangkring di urutan dua. Tak beda jauh dengan Jakarta, harga tanah surabaya per meter persegi di Surabaya sudah mencapai Rp 21 juta dengan fluktuasi 8 persen.Sekarang harga tanah surabaya gila-gilaan. Tanah kavling ukuran 10 meter x 20 meter di pinggir (nol) jalan cor bisa tembus Rp 700 juta,” kata Siswoyo (65), warga RT 1 RW 4 Kelurahan Gununganyar Tambak, Kecamatan Gununganyar, harga tanah surabaya

 

  1. Manado

Harga tanah di manado ternyata cukup tinggi dan merupakan wilayah dengan tanah termahal di luar Pulau Jawa dengan harga Rp 16 juta per meter perseginya. Hal ini dikarenakan Manado juga merupakan objek pariwisata, salah satunya Bunaken.

 

  1. Tangerang

Di posisi keempat ada Tangerang. Wilayah suburban Ibu Kota ini, harga tanah per meternya sudah mencapai Rp 15,9 juta dengan fluktuasi 10 persen. Harga tanah di Tangerang juga diperkirakan akan meroket pada tahun tahun ke depan.

 

  1. Depok

Di posisi kelima ada Depok. Tak beda jauh dengan Tangerang, harga tanah di kota ini mencapai Rp15,2 juta per meter perseginya. Untuk tingkat fluktuasinya yakni 8 persen.

 

  1. Semarang

Sementara di posisi keenam ada Semarang. Harga tanah di kota ini sudah mencapai Rp14,8 juta dengan fluktuasi 15 persen.

 

  1. Bekasi

Bekasi di urutan tujuh. Harga tanah di kota ini sudah mencapai Rp 14,2 juta. Kota yang dijuluki kota satelit ini harga tanahnya tembus Rp 14 juta per meter perseginya, dengan fluktuasi 8 persen.

 

  1. Balikpapan

Bergeser ke pulau Kalimantan, ada Balikpapan di posisi kedelapan. Harga tanah di kota ini sudah mencapai Rp11 juta dengan fluktuasi 18 persen.

 

  1. Bogor

Disusul Bogor di urutan kesembilan dengan selisih harga tak begitu jauh, yakni Rp11 juta dengan fluktuasi 19 persen.

 

  1. Samarinda

Samarinda di posisi sepuluh dengan harga tanah yang tembus ke angka Rp10.3 juta per meter persegi. Tingkat fluktuasinya mencapai tujuh persen.

Baca Juga: Rumah Murah Sidoarjo Terbaik

https://bumimandiriland.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Quba dan Keistimewaanya

Rumah Sidoarjo Terbaik

Hukum sedekah Uang Riba